Skip to main content

Cinta dalam sekotak kardus

Bismillaah.




Pagi ini lagi lagi wanita itu membuatku kesal setengah hidup. Dia mengganggu tidur lelapku hanya unk membangunkanku sholat subuh. Dimana puncaknya kenikmatan unk tidur.
Hey ! Aku tidak suka diatur atur ingat itu ! Meski hanya dgn sebuah sapaan lembutmu !
*

Dulu aku mengaguminya. Dia terlahir begitu sempurna dibanding aku. Dia putih, tinggi semampai, cantik, juga pintar. Dalam segi fisik aku kalah darinya. Tapi kekaguman itu berubah semenjak aku masuk SMA. Ibu yg terlalu mencintainya menurutku, dan telah memberi ruang kecil dihatiku unk sebuah kata. Iri ! Dan ruang itu semakin besar ketika ibu telah tiada.
Ya, dia kakak ku. Kini dia terlihat semakin menjadi wanita dewasa yg hampir sempurna. Pintar, cantik, & shalihah. Di kampusnya dia adlh aktivis dakwah. Berbagai prestasi banyak dia dapatkan. Seharusnya aku bangga punya kaka sepertinya Ah! Tapi aku tetap membencinya !
Benci benci dan benci !
Aku tak tau kenapa aku bisa sebenci ini padanya. Padahal tak ada lagi yang kumiliki kecuali dia. Ibu yang sudah tiada. Ayah yang lebih asyik dengan keluarga barunya. Ah aku punya siapa lagi kecuali dia. Tapi aku tidak ingin dekat dengannya. Kebencianku terlalu besar.
*
Malam itu aku pulang sangat larut.
Biasa habis main dengan teman teman gengku. Sengaja ku matikan hape saat main tadi. Tak ingin sekali aku diganggu oleh SMS2 or telfon2nya yg tak penting. Saat menapaki beranda rumah, ia memelukku yg sedari tadi mungkin menunggu diluar sana. Ia sesenggukkan dipundakku.
"Ish ! Terlalu kekanak kanakan tau gak ! Apa apaan sih ini. Udahlah gue bukan anak kecil lagi yg patut lo khawatirkan ! Jelas ?!" sekasar itu aku berbicara padanya.

Diruang makan terlihat makanan sudah siap. Tapi aku lebih memutuskan unk tidur. Lagi lagi ! Dengan suaranya yg menurutku sok dilembutkan dia menanyakan apakah aku sudah shalat isya atau belum. Ku jawab sekenanya saja, udah ! Dan langsung membanting pintu.

Aku benci padanya. Benci pula diriku. Sebenarnya aku lelah dgn semua ini. Tapi biarlah waktu yg membukakan jalan unk damaiku dgnnya
Dia sudah mengetahui tanda tanda ketidaksukaanku sejak aku menunjukannya terang terangan. Dia selalu menangis sambil mengajakku mengobrol unk menyelesaikan masalah ini.
Tapi aku selalu menolak. Akulah si jago ngeles. Semenjak keadaan keluar

ga yang kacau, ibu sakit, kebencian itu semakin terpompa kuat ! Dan efeknya adalah aku jarang berada dirumah. Detik detik terakhir ibu hendak tiada saja itu keberadaanku dirumah yg terlama. 2 hari !
Biasanya aku nebeng dikosan temanku. Karena disitulah aku dapatkan dunia yang cocok dgnku !
*

Wajahnya pucat pasi. Keringat bercucuran membasahi keningnya yang bersih. Dengan nafasnya yg tersengal sengal ia membersihkan luka lukaku. Ia ternyata tidak seperti yg aku kira slama ini, dia bodoh, berlari dari kampus ke kosan temanku ini, hanya karena mendengar aku sakit kecelakaan yang jarak kampusnya & kosan temanku ini sekitar 1km. Kami kuliah di kampus yg berbeda. Tapi masih berdekatan. Sudah seminggu aku tidak pulang. Dan aku kecewa ketika temanku mengabari keadaanku ini padanya !

Ia dgn tekun mengobati luja dikakiku. Meski ia berusaha sekuat tenaga menutupi tangisnya, namun air mata itu tetap membasahi wajahnya.
"Sudahlah. Kau pulang saja. Jaga rumah sana !"
bentakku. Risih dia terlalu lama disini.
"Kaka akan pulang dik, kalo kamu juga mau pulang. Apa adik tidak rindu rumah :( ?" Aku tertunduk.
*

Siang itu hatiku terusik. Ruang kecil itu terombang ambing setelah ku bertemu dgn sahabatnya dan mendengar kabar tentangnya.
"Eh ini Frita adiknya Hanisa itu kan ? Alhamdulilah untunglah Allah mempertemukan kita ya dik ^_^ kaka ingin bertanya sesuatu, ka Hanisa kemana kok sudah 3 hari ini tidak terlihat dikampus ataupun ditempat "nongkrongnya" ? Maukah adik menjelaskan ? Disms maupun ditelpn tidak diangkat. Untunglah bertemu dgn adik, bolehkah kaka berkunjung krumah ?"

Oke. Meski aku terus menepis rasa kekhawatiranku, tetap, ragaku tak menolak kala ku langkahkan kaki kerumah.
*

Pagi itu langit mendung. Matahari yg biasanya bersinar hangat, seakan malu menampakan sinarnya. Hmmm. Aroma rumah yang telah lama tak ku hirup, kini semakin merebak, menyesakkan gelora kerinduan dlm hati. Aku ingin pulang. Tak ada yang kubawa dalam kepulanganku kali ini, hanya saja, ada satu yg dibawa oleh hati. Mungkin waktu yg kunanti itu
sudah tiba. Ya ! Waktu unk berdamai dgnnya.
Mobil yg kukendarai sejenak kupelankan, ketika riuh ramai org org berlalu lalang menuju rumahku. Hey ada apa ini ! Sejumput kekhawatiran menyeruak batinku. Ku turun. Aku berlari, tak ingin mendengar apa yg tdk ingin aku dengar . .
Mata mata menajam kearahku.
"Dia pulang juga ternyata."
"Itu dia pulang."
"Itu Frita, akhirnya dia pulang." dan banyak lagi bisik bisik yg kudengar dlm derap langkah kaki yg ku percepat.
Riuh renyah suara lantunan ayat ayat al Qur'an memenuhi ruangan yg aku rindukan. . .
Sesosok tubuh yg tertutupi kain itu dikelilingi jamaah yg membludak membacakan surah Yassiin.
Sesak. Dadaku tiba tiba menjerit. Air mataku tak mampu lagi ku sembunyikan. Nafasku tersenggal. . . Kaka. . . .ku. . . .ap. .pakah. . .yg kulihat in. .i benar ? ? ? ? ? ?
Tubuhku lemas. . Lututku tiada lg mampu menopang tubuh ini. .
Brukkk ! Semuanya gelap, hanya sekelibat wajah cantiknya terlihat senyum padaku. Kaka . . Aku pulaang . .
**

Dia begitu bertambah cantik dgn gaun putihnya yg sungguh indah. Wajahnya diliputi pancaran sinar putih yang menyilaukan mata. Ia tersenyum padaku.
"Adikku sayang, engkau pulang dik. Tahukah engkau, tiap waktu aku merindukan kepulanganmu, aku merindukan ibu adik, ia 2 hari lalu menemuiku dikala ku tersedu dalam doaku disepertiga malamku. Ku mengadukan mu pada ibu yg nakal tidak mau pulang. Ibu hanya tersenyum dik. Dia pun merindukanmu. Apakah engkau merindukan ku juga adikku? Adikku, kau kini sudah tumbuh dewasa. Lihat kini juga kau semakin mirip dgnku ^_^. Dik, jadilah adik terbaikku, mafkanlah aku bila pernah menyakitimu. Allah, ibu & aku menantimu sayang disini ^_^ . Jadilah seperti yg kau inginkan ^_^. . .
Cahaya itu kian lama kian menjauh dr pandanganku. Dan hanya menyisakkan sejumput kerinduan.
"Nak Frita ak Frita. . ?"
sebuah suara membangunkanku. Ku terbangun. Dan memeluk syapapun didepanku. Ku menangis, menangis & menangis. Berharap mampu melegakan apa yg kini kurasakan.
*
Pagi itu aku ingin memenuhi keinginan hati. Mengunjungi kamarnya.

Kamar itu masih tetap seperti dulu. Rapih, bersih, dan harum. Foto itu masih berdiri rapih dimeja belajarnya. Foto aku dgnnya. Ku membuka laci kedua mejanya. Ada sebuah buku agenda disana. Dgn sangat hati hati aku membukanya. Ku baca halaman demi halaman. Halaman2 awal yg kubaca, tak sdkit mbuatku tersenyum geli. Halaman2 tengah mimikku mulai berubah, mengernyitkan dahi, menggigit bibir, sampai dihalaman halaman akhir, kesesakkan dadaku tak mampu lagi disembunyikan. Buliran air mata tumpah ruah membasahi buku itu. .
Ya Allah . . . Apa yang aku baca ini . Apa yang aku baca ini. Ya Allah . . . Tidak mungkin . . .

31 Juni 2012
"Hari ini adikku belum pulang juga. Hanya dgn ngeSMS meski gakan dibls yg mampu ku lakukan unk melepas kerinduanku unk memeluknya.
Pagi ini mba Lili murabbiku mencurigai keadaanku yg begitu pucat pasi. Kuhanya menjawab aku baik2 saja mba unk menenangkannya. Sepertinya "teman baruku" kini mulai ingin diperhatikan. Sejujurnya akulah dik yg harus iri padamu. Kau terlahir berkulit hitam manis. Itu membuatmu akan lebih terhindar dari "teman baruku" kanker kulit ini. Dik, tahukah. Bahwa apa yg ibu alami juga telah lama aku merasakan kehadirannya. Tapi kali ini ia benar benar akrab dgnku. Dik. Aku tdk mampu menjadi adik terbaikmu. Mafkanku. Bila perlakuan ibu membuatmu iri. Bila Allah mengambil ruhku nanti, bukalah kardus di lemari terbawah meja belajarku. Maka mungkin lewat itulah sdkit aku membalas rasa bersalahku."

Tak menunggu waktu lama, aku membuka laci, ada banyak kardus dsana. Ku ambil satu persatu kardus yg masih terbungkus rapih dgn kertas kado yg menarik. Ku buka perlahan satu persatu. Apa yg kulihat ya Allah . . . Semua benda benda ini. . . Ah kau kak ! Laptop, baju, buku, CD, hape, dan barang2 yg dulu membuatku membencinya karena ibu slalu memberi kan hadiah tiap kali ia menjuarai satu perlombaan.
Slama ini ia tdk pernah menyentuhnya sdkitpun. Ia ingin memberikannya padaku, hanya saja aku yg terlalu egois dgn iriku.
Satu hal yg membuat tangisku terhenti sejenak adalah kado dgn tulisan "selamat yah sudah masuk ke SMA favoritmu." hey kak ! Ah. Air mataku jatuh lagi. .
Aku membukanya, sebuah Mp4. Ku mainkan lagunya. Dan disana ada sebuah rekam
an suaranya. Aku tak ingin mendengarnya. Karena rasa bersalah ini ku fikir lebih baik menghindarinya. Ku tekan tombol next. Terdengar disana murotal yg ia sukai. Sejenak kubiarkan trus suara lembut yang membaca surah ar rahman itu hingga selesai. . Hingga sampai ditengah tengah, ku tak mampu lagi menahan diri. Aku terguncang. Batinku mengerayang. Hatiku seakan menemukan cahaya. Cahaya kasihNya. Oh inikah jalan ku unk membalas rasa bersalahku Tuhan ?
Aku yg slalu menolak saat ia lembut mengingatkan aku unk sholat. Dan ini aku merindukan perintah itu. .
Ya Allah . .
*

Semburat sinar senja menggelayut di jendela kayu itu. Menyibakkan kegelapan disudut sudut kamarku. Hari ini, setelah selesai memberi beberapa "nasihat" pada adik adik kelas dipondok ini, aku merindukan mereka. Tak ayal ku duduk
menatap langit berkemilau sinar jingga dibalik jendela kayu ini. Menemani senja bersama kerinduan hati yg tak terperikan. Semoga mereka bahagia disana. Ibu, kaka, apa kalian melihat aku sekarang ? Kini aku menemukan keluarga baru. Aku ingin menjadi sepertimu kaka. Diponpes ini, aku menemukan cahaya itu :) .

Comments

Popular posts from this blog

Housewife Vs Homemaker

Housewife vs Homemaker? Apa ini? Dalam Bahasa Inggris, profesi IRT alias Ibu Rumah Tangga biasa disebut housewife . Karena ilmu bahasa Inggris saya nihil, jadi saya gak tau kenapa orang Inggris menamakan IRT itu dengan sebutan housewife ? Sebuah kata yang terdiri dari dua suku kata, "rumah" dan "istri". Kalau dibolehin untuk ngasih opini dari kelas sudra saya, mungkin maksudnya adalah seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah. Wah, keren. Lebih lengkapnya bisa mungkin cari di kamus EOD, Gais. Daripada penasaran, hehe. Gak salah memang kalau seorang IRT diartikan sebagai seorang istri yang jadi pengendali urusan rumah, sebab memang begitu lah kenyataan yang sering terjadi di masyarakat. Namun, karena bahasa punya sifat inovatif, di mana dia bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, bisa jadi kosakata housewife  dapat digantikan perannya menjadi homemaker . Wah, apa itu? Istilah homemaker  tercetu

Belajar Bahasa Jepang Sehari-hari

Di Rumah Orang Jepang biasanya sesaat setelah mereka bangun pagi, akan langsung menyapa keluarganya. Dengan ucapan selamat pagi, "Ohayou" . Mereka akan saling mendahului untuk menyapa dengan ucapan ini. Mari kita mulai percakapannya! Sakura : "Ohayou" Okaasan : "Ohayou" Otousan : "Ohayou" Kenta (Imouto) : "Ohayou" Sakura : Hayaku okiru ne, Kenta ha." Okaasan : "Sou ne. Kyou otona ni nattakara ne." Kenta : "Nande sore. Kyou shiken ga attakara." Otousan : " Yoku ganbatte ne . Jaa, ikanakya. Ittekimasu . " Okaasan : "A, itterashai ." Kenta to Sakura : " Itterashai ." Terjemahan Sakura : "Pagi." Ibu : "Pagi." Ayah : "Pagi" Kenta (adik laki-laki) : "Pagi." Sakura : "Kenta bangunnya cepet ya." Ibu : "Iya ya. Karena sekarang ma udah gede." Kenta : "Apaan sih. Aku bangun cepet karena ada ujian hari in

Asmaul Husna*

Saat mendengarkan iklan di radio MQ FM, saya terkesan oleh salah satu lagu di dalamnya. Lagu itu menyanyikan 99 nama-nama Allah yang baik dan agung, yakni Asmaul Husna. Lalu sadar kalau laguitu sangat menyentuh hati saya, saya buru-buru merekamnya. Dan lalu saya menangis ketika mendengarkannya. Alhamdulilah. Sudah dua minggu semnejak saya mendapatkan lagu baik itu. Lalu saya ingin sekali mengikuti lagu tersebut. Namun saya terbatas karena belum hafal lirik lagunya. Dengan beberapa kali mendengarkan lagu itu, saya pun menulis liriknya yang semoga sesuai dengan lagu tersebut. Saya masih belum tahu siapa gerangan sang biduannya. Mungkinkah Sami Yusuf? Hemm. Siapapun dia, semoga Allah menjaganya dengan sebaik-baik perlindungan ^^ Bdw, ini lanngsung saja saya lampirkan liriknya. Siapa tahu kalian sudah  punya lagunya tapi belum tahu liriknya. Hehe. Mari kita sharing . Yang bisa nyanyiin lagunya, ayo nyanyikan! Ya Allah...4x Ya Allah...4x Allahu antal malikul quddus... Wal jabbarul