Aku sudah tingkat tiga. Melihat teman-temanku yang kian menanjak ke puncak bersama bahasa Jepang kadang membuatku iri. Aku yang selama ini sudah belajar bahasa Jepang jujur belum mampu sepenuhnya faham dan mengerti apa yang aku pelajari. Teman-temanku sudah mulai bekerja. Aku disini masih memikirkan bagaimana tugas sakubun. Teman-temanku tengah sibuk persiapkan noken sedang aku sibuk pengukuhan. Hemmm. Aku malu kepada waku jika harus terus berjalan di tempat ditinggalkan mereka. Sebentar lagi aku akan skripsi tidak bisa bila kemampuanku masih ecek2. Aku sadar dan berfikir bahwa setelah lulus nanti aku hanya akan dicap sebagai orang yang ahli dalam bahasa Jepang. Orang yang punya inelektualitas tinggi. Ah. Ya Rabb. Bagaimana dengan orang tuaku kelak yang ingin aku sukses? Ah. Aku harus bangkit. Tak ada kata terlambat untuk berubah dan belajar. Aku yakin aku bisa fasih dan lihai dalam bahasa Jepang. Hingga kelak aku bisa mengajak mereka 日本人 ke kampungku untuk kerja s...