Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

M.I

Saat melihat foto sensei tachi yang nempel di tembok kamar, aku kadang merasa sangat termotivasi bisa menjadi seperti mereka. Apalagi Diani sensei. Aku kadang tidak sadar mendoakan mereka dalam nurani semoga diberikan rizki, ilmu, umur, yang berkah. Apakah doaku akan dikabulkan? Tentu saja. Karena Allah akan mengabulkan doa setiap hambaNya. Mungkin besok, nanti, atau pun diganti dengan yang lebih baik, yang jelas janji pengabulan itu sudah pasti akan Allah tepati. Hehe. Lalu, aku juga selalu berdoa untuk kebaikan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku. Semoga mereka diberikan hidayah oleh Allah untuk mendekat kepadaNya sebelum ajal menjemput mereka. Merasakan bagaimana indahnya menangis karena Allah, menangisi dosa, berkhalwat denganNya, aaaah tidak ada yang lebih indah dari itu semua dibanding apapun di dunia ini. Doa itu selalu ku selipkan saat sujudku atau dalam bisikku. Ada juga doa-doa tersembunyiku, yaitu semoga kelak aku bisa menjadi   seorang hafidzah. Mendidik anak

R-i-n-d-u

Tiba-tiba malam yang sunyi ini menjadi hangat karena nafas-nafas rindu yang mulai   menyerap pada lapisan dinding hati. Memberikan aroma pada kedua mata untuk melepaskan bulir-bulir hangatnya. Kepada malam yang pekat, aku berkata, “Aku rindu!” tapi dia hanya menjawab dengan kesunyian. Pada rindu aku mengadu, “Aku rindu kepada rindu!” tapi rindu hanya memberikan seikat lagi rasa yang makin membuat diriku sesak. Aku kemudian menulis saja. Untuk menyaring rindu yang perlu dan rindu yang nafsu. Ya, dengan menulis J

Yang Bernama Angkotse

Ngangkot tiap hari dari Gerlong-Cibiru buat aku tahu sedikitnya tentang salah satu angkutan kota di Indonesia ini. Ya. Selama 4 bulan ini aku menjadi semakin akrab dengannya. Wajar, karena tugas pre Skripsiku yakni PPL bertempat di SMP Labschool UPI Cibiru, daerah Bandung Timur, yang memakan waktu dua jam perjalanan dari daerah Gegerkalong, tempat aku mendekam. Aku jadi semakin kenal karakteristik kendaraan yang rajanya ngetem ini. Khususnya angkot di daerah Cibiru. Ternyata, dalam satu hari mereka harus menyetor lima puluh ribu rupiah. Waktu pembayaran mulai dari pukul tujuh sampai pukul tiga. Itu mungkin hanya untuk angkot jurusan Caheum-Cibiru yang kadang suka sedikitan penumpangnya. Entah deh kalo angkot Ledeng-Caheum, mungkin akan lebih besar, soalnya penumpangnya selalu penuh. Lalu ada juga macem-amcem sopir yang aku temui. Ada yang menghabiskan waktu hanya untuk menunggu penumpang, ada yang langsung saja alias tidak ngetem, ada pula yang ngetem sampe berjam-jam! Ini ya

Curcol

Dear Allah, saat ini sedih banget. Kenapa aku serba gak tau? Aku gak update info apapun. Aih gimana ini, asa aku gapunya omongan yang bisa aku omongkan, ya Allah. Aku pengen ada temen ya Allah, ia   menerima aku apa adanya. Asli apa adanya :’( aku ingin menulis skripsi tapi ternyata menulis skripsi itu semudah yang aku bayangkan, susahnya yaitu mengumpulkan semnagat untuk mengerjakannya, aku sudah banyak menyimpan   mimpi dan bagaimana jika tidak beres ngeskripsi ini? Saat ini yang aku sulitkan adalah membuat soal pretestnya nih, harus ke siapa aku mengadu semoga rizki mengalir dahsyat sedahsyat air terjun niagara. Aamiin. Turun sederas hujan, dan segarang serigala. Aku khawatir banget dengan masa depan aku nanti. Akunya saja sekarang seperti ini L ibunda, ah bagaimana jika aku mengecawakannya? Aku sama sekali tidak mau mengecewakannya, karena dia sudah sangat baik kepadaku, bapak   juga, sungguh aku tidak ingin mengecewakan mereka, aku benar-benar ingin lulus tepat waktu, dan

Tips

Bagaimana aku mendukungnya Bagaimana aku menghiburnya Bgaimana aku mencintainya Bagaimana aku melindunginya Bagaimana aku menjaganya :’)