Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Karena Ketidaktahuan

Imam Ghazali-clipart- taken by Google Sesungguhnya sebuah ketidaktahuan bisa membuat orang berburuk sangka, membenci, dan menghakimi orang lain. Pada tahun 2005, Indonesia digoncang kesedihan sebab Bali dibom yang "katanya" pelakunya adalah seorang muslim. Goncang semua khalayak. Masyarakat yang disuguhi informasi oleh media lokal mau tak mau tergiring opini untuk mendeskreditkan Islam. Tidak terkecuali gadis remaja bersusia lima belas tahun itu. Saat kejadian, dia masih sangat belia dan percaya telak pada apa yang dilihatnya di media. Salah satunya adalah men- general -kan sikap mencurigai mereka yang berjenggot, celana cingkrang, dan akhwat bergamis dengan kerudung menjuntai ke bawah. Kehidupan remaja yang dilalui di sebuah daerah yang menganut agama Islam secara "turun temurun", membuat dirinya merasa asing saat melihat perempuan dengan pakaian yang amat "menyeramkan" tersebut. Saat melihat akhwat dengan pakaiannya yang "aneh&q

Serba Serbi Pendaftaran CPNS 2018

Pendaftaran CPNS 2018 sudah dibuka sejak dua hari lalu. Antusiasme masyarakat luar biasaaa, berbagai kalangan menanti informasinya setiap saat. Ada pula yang sibuk bagi-bagi formasi bahkan sebelum situs resminya dibuka. Entah dapat dari mana. Netizen memang luar biasaaa. Awalnya, informasi pendaftaran CPNS dikabarkan akan dibuka pada tanggal sembilan belas September. Namun, ternyata di tanggal tersebut bukan pendaftaran yang dibuka melainkan tanggal website resmi untuk pendaftaran dapat diakses dan waktunya semua intansi mengunggah data dan formasi resmi untuk disantap khalayak ramai. Tidak sedikit masyarakat yang kecewa dan bingung akan kejadian ini. Kecewa karena diundur lagi. Bingung sebab ada yang dapat informasi bahwa tanggal sembilan belas lah pendaftarannya, tapi kok gagal terus saat mendaftar? owalah ternyata belum dibuka. Hehehe. Saat dibuka pun, antusiasme masyarakat sangat beringas! Dibuka tanggal dua puluh enam pukul 00:01 website resmi tersebut paginya sud

Apa yang Mereka Lihat Terhadap Diri Kita?

Taken by Google Sebagai seorang manusia, saya sering mengalami banyak hal dalam kehidupan. Dibenci, dibanggakan, dihargai, tidak dihargai, dsb.  Wajar, sebab manusia banyak di dunia, dengan beragam corak pola pikir dan kondisi hati. Maka, jangan terlalu diambil pusing jika dihadapkan pada kondisi yang enak mau pun tidak enak. Itu cara Allah untuk menempa kita menjadi pribadi yang tangguh. Semuanya layak untuk disyukuri. Ujian pahit atau manis semuanya nikmat. Dengan syarat, kita berbaik sangka kepada Sang Pemilik Kehidupan. Saya pernah menimba ilmu selama kurang lebih empat setengah tahun di salah satu universitas negeri yang ada di Bandung, sebagai anak pendidikan jurusan bahasa Jepang. Saya memandang hal itu biasa saja, sebab di sini, di Bandung, masih banyak universitas-universitas yang tidak kalah bagus dari universitas tempat saya menimba ilmu. Ditambah, di dalam kampus juga saya bukan mahasiswa unggulan yang bisa pergi ke Jepang atau jadi mahasiswa dengan

My Automatic Step

My doc Mungkin sebagian dari kita masih ada yang menganggap biasa saja dan belum memperhatikan satu hal yang sepertinya sederhana ini, yaitu cara melangkahkan kaki ke kamar kecil dengan benar. Sebab hal ini mungkin hanya sesuatu yang sepele dan rasanya "ribet", tak penting. Memang, kondisi kebelet akan membuat seseorang lupa seeegalanya. Berdoa saat masuk kamar kecil sambil melangkah sesuai sunnah misalnya. Uwah, ribet! Sudah 99,9% malah harus atur kaki dulu dan komat kamit baca doa. Bisa bisa "bom" ke luar di luar nanti. Oh, no! SERAM! Padahal, masalah melangkahkan kaki sesuai sunnah saat masuk kamar kecil ini bukan sesuatu yang ribet juga, lho! Bisa kita lakukan walau kondisi sedang di ujung batas. Subhanallah. Saya tidak pernah menemukan, tuh orang yang " kababaran " gara-gara mengorbankan beberapa detiknya untuk membaca doa dan mengatur langkah kakinya saat memasuki kamar kecil. GAK ADA.  Ya. Ini tentu bisa. Apa kalian pernah mencobany

Jodoh yang Kuminta

Telah banyak waktu yang kuhabiskan untuk meminta dipertemukan dengan jodohku.  Bosan? Sempat.  Putus asa? Iya. Pernah. Lelah? Sangat. Sampai aku "berhenti" memintanya dalam sujudku.  Sepi menghantam. Namun, Allah tak pernah meninggalkan. Ia menunjukan banyak hal, seperti; kata-kata mutiara yang seakan pas dengan kondisi hati, seakan Ia berkata, "Ayo, ayo, Melin, belum saatnya kau berhenti memintanya! Sebab masih banyak hal yang harus kau persiapkan dan perbaiki. Terus lah berdoa." Dengannya semangat pencarian membuncah kembali dan terus berkobar hingga waktu itu tiba. Kesungguhanku dalam berdoa memang baru-baru saja kulakukan. Saat waktu dan usia benar-benar sudah menanggil ingin dipertemukan. Maka, tak jarang aku berdoa dalam setiap sepertiga malamku, sujud panjangku, lirih doaku, tangisanku, dll. Memohon dipertemukan dengan orang yang baik, dengan cara yang baik, dalam kondisi yang baik, berharap semuanyaaa baik.  Subhnallah!

My 15th Week Pregnancy

Yeeeeiy!!! Anakku hebat, bisa chat Mamanya di dunia. Hahaha.  Jangan dianggap serius, Sob! Ternyata itu hasil percakapanku dgn "penampakan" my baby di sebuah aplikasi ibu hamil. Seru melihat setiap perkembangannya. Apalagi kini sudah menginjak usia kehamilan 15 minggu.  Tubuh sudah enak, perut juga enak, muntah dan mual sudah tidak terasa walau kadang sesekali mendera. Alhamdulilah. Tapi ... nasi, ya nasi. Belum bisa masuk dengan baik ke perut. Masih "traumatik" dengan kondisi kemarin yang sangat gila-gilaan muntahnya.  Masuk, sih, nasi dengan syarat pakai makanan yang disukai dan makannya barengan sama suami. Lha lha lha. Hahahaha. Ya begitu. Hari ini aku juga sudah mengisi perut dengan beberapa buah gorengan, jika dikalkulasikan habis lima buah gorengan habis. Waw! Gorengan, Bok! Kalau kata suami, mana dapat gizi tu janin. Hmmm. Ditambah juga dengan buah lengkeng yang aku temukan di pasar kaget deket rumah. MasyaAllah alhamdulilah pagi ini bumil sudah kenyang dan