Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2014

Cinta Yang Terakhir

18 Januari 2014 Hana meringis kesakitan. Jantungnya remuk redam seakan dilindas buldozer berkali-kali. Hatinya perih meski ia tidak menampakannya. Terasa diiris-iris oleh pedang pusaka yang tajamnya berjuta-juta kali. Ia hanya menutupi tangisnya di balik bantal kumelnya. Malam ini dia dapati kesakitan yang amat luar biasa selama ia hidup. Bukan terkena sabetan pedang, bukan pula tersayat-sayat pisau. Hanya karena oleh sebuah ucapan dari seseorang yang dicintainya. Malam itu, seperti biasa Hana mengangkat telefon dari pria   yang kini tengah menghuni hatinya, Jun. Lelaki yang dimata Hana begitu sempurna tiada tandingannya di seantero bumi. Lelaki sholeh impiian dan dambaan wanita dimanapun. Kedalaman ilmunya,membuat wibawanya begitu dahsyat meski ia hanya bisa mendengar suaranya dikejauhan. Kelembutannya menaklukan dingding-dingding beton pertahanan Hana sebagai seorang wanita yang sulit jatuh cinta. Dengan nada suara yang lembut, Hana mengangkat telefon darinya. Mengobrol