Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Life Story

Katanya, hidup kita itu layaknya sebuah buku yah :) . Cover awal adalah awal kehidupan kita (kelahiran kita). Lembaran-lembaran isinya adalah kehidupan kita dengan segala pernak perniknya. Dan cover akhir adalah akhir cerita kita (kematian). Heu, kurang lebih kaya gitulah :D. Ckck. Selain fungsi buku itu sebagai lahan untuk menulis, juga untuk dibaca. Nah loh! La iya, katanya kehidupan kita tu tadi mirip sebuah buku, ya jangan cuman ditulisin aja he'em, tapi ya dibaca juga itu bukunya :D hehe. Ternyata, kehidupan yang kita tuliskan dalam lembaran buku kehidupan kita itu adalah ilmu buat diri kita sendiri. Ciyus? Miapah. Haha. Ah tapi, bukan cuman ilmu aja sih, mengandung motivasi dahsyat juga kok -buat aku mah- he. Coba deh diteliti ;) . Contoh realnya ni yah, di film Bollywood "Slumdog Millioner". Wiss. Apaan tah emang? Iyah, si tokoh utamanya ni (jangan tanya siapa ya, lupa, he), dia ini bisa ngejawab semua pertanyaan dikuis Who Wants to be a Millioner versi

Jalan Menuju Cinta

Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menggapai cinta. Baik itu cinta Ilahi maupun cinta dari sesama. Apakah jalan cinta itu? Tidak selamanya cinta hadir hanya untuk mereka yang wajahnya cantik, tidak selamanya juga cinta hanya milik mereka yang jelita maupun karna harta, tapi juga bisa lewat satu kalimat ini, "Kebersihan itu sebagian dari pada Iman." Kenapa kok kebersihan? Tentu. Kebersihan bisa jadi jalan menuju cinta. Baik jalan menuju cinta Allah maupun jalan menuju cinta dari sesama. Allah itu maha suci. Maka dari itu Allah suka akan kebersihan, hingga menyuruh kita untuk selalu suci dan bersih dengan wudhu lima kali sehari. Sesama? Selain suka kebersihan, Allah juga suka akan keindahan. Sama halnya juga dengan manusia. Allah menganugerahkan pada manusia rasa suka akan keindahan, dan tentu keindahan tercipta salah satunya dari kata "bersih". Kebersihan dalam Islam tidak hanya bersih dalam hal yang tampak saja, tapi juga dalam hal yang tidak tampak

Ahlunnar dan Ahluljannah Dibalik Jilbab

Berbicara tentang wanita, maka tidak akan ada bosan-bosannya. Terlebih ketika membahas tentang wanita muslimah. Saat ini banyak sekali muslimah yang sedang menggrandungi tren tren model hijab. Yang pada kenyataannya kadang melenceng dari sebutan kata syar'i . Kain jilbab yang harusnya menutupi dada, lebih asyik dikaitkan kemana mana. Ada pula, dada yang tertutupi, tapi pundak dibelakang terbuka. Tren mode yang pastinya harus disikapi secara bijak bagi para muslimah yang cerdas. Berjilbab adalah sebuah kewajiban bagi wanita muslimah. Dengan memakai jilbab, maka dia dikategorikan patuh terhadap perintah Allah. Tapi berjilbab seperti apa dulu, berjilbab dengan niat apa dulu, tentu perlu di check lagi . Jilbab yang diperintahkan oleh Allah dalam al Qur'an surat Al Ahzab 59 adalah sebagai berikut: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin, 'Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Y

Musibah, Ujian, Sabar, & Shalat.

Bismillaah. Kita hidup dibumi ini sudah barang tentu akan diuji oleh Allah :) . Ujian & musibah akan datang silih berganti, demi menyeleksi hamba terbaik. Rasulullah Muhammad Salallahu'alaihi wassalam juga mendapatkan banyak ujian & musibah dari Allah. Allah menciptakan penyakit, juga menciptakan penawarnya. Mungkin inilah bukti firman-Nya bahwa Ia menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan . Begitupun dengan sebuah ujian & musibah, Allah menciptakan pula penawarnya yaitu sabar & shalat. Firman-Nya dalam Qs. Al Baqarah ayat 50 berbunyi: "Mintalah pertolongan Allah dengan sabar & shalat." Juga masih dalam surat yang sama yaitu di ayat 153 berbunyi : "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar & shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar." Sungguh, dari kedua ayat tersebut, Allah menyebutkan kata sabar terlebih dahulu lalu setelah itu shalat. Masya'Allah. Ada apa dibalik pen

Nilai~

Aku dapat nilai C lagi untuk sebuah mata kuliah pembelajaran bahasa Jepang, yaitu Kanji dan Kaiwa :( . Pertama aku sedih, karena perasaan, usahaku sudah maksimal, tapi hasilnya sangat mengecewakan. Apa yang salah :( ? Namun, ketika aku berfikir, bahwa sebuah kesedihan ini bukan untuk dilarutkan, tapi untuk diusahakan bagaimanakah carahnya agar itu tidak terulang lagi dalam selanjutnya. Aku hentakan kaki. Ketidak percayaan diri ini, kadang memang menambah beban kekuranganku. Namun, ada satu buah hati yang menjadi landasan semangat juangku, yaitu matahariku . Ibu, ayah, aku akan berusaha, seeeeebaik mungkin . Ya Rabb, aku mohon, semoga hanya dua mata kuliah ini saja yang dapet C (/\) aamiin :)\\ Jazakallah sahabatku :) untuk sebuah semangatmu :)