Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Akhlak dan AL-Qur'an

khlak adalah bukti ketakwaan. Begitu katanya. Hmm. Memang :D . Keindahan akhlak harus dimiliki oleh kita selaku umat sang pemilik budi pekerti agung, Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wassalam . Al Qur'an sebagai pedoman hidup kita yang telah Allah berikan, memberikan penjelasan tentang akhlak itu. Mau tau apa saja? Oke cekidot. Membantah dengan cara yang baik, 16:125, 29:46 Menghindari keterlibatan dalam masalah yang tidak engkau ketahui sedikitpun, 17:36 Mengindari melakukan perbuatan dosa dan tingkah laku yang memalukan, 53:32 Menghindari prasangka satu sama lain, 49:12 Tetap pada pendirianmu, 6:152 Jadilah umat pertengahan, 2:143, 25:67 Kecongkakan mengecilkan hati, 4:36, 57:23 Jangan mencaci mereka yang meminta pertolonganmu, 93:10 Jangan menganggap dirimu suci, 53:32 Jangan mencemoohkan orang lain, 49:11, 104:1 Jangan menyebutkan kata-kata buruk secara terang-terangan, 4:148 Jangan berkata yang menyakitkan kepada satu sama lain, 49:12, 104:1 Jangan memata-m

Aku rindu T.T

Allah memberikan pilihan kepada hambanya dalam hal pengungkapan. Ia memberi kan choise (pilihan) yaitu, sembunyikanlah dan  atau nyatakanlah... dan aku lebih memilih untuk menyembunyikannya. *menyembunyikan apa hayooo?* emmmm, tidak sepenuhnya aku bisa menyembunyikan perasaan. Hatiku ternyata tak sekuat yang aku harapkan -_-... Saat tidak kuat, aku tak lagi mampu untuk menutupi keadaan hatiku yang sebenarnya rapuh T.T Dia sungguh rindu... Rindu yang akan terobati kala menangis dipelukannya *halaaah* tapi iyah gitu, pelukan suami maksutnyah wew :P... Tapi... Allah Rabbku belum memberikan hari itu sayang *pada hati*... Ia belum memberi restu T.T bersabarlah :)... Aku ingin menangis.. Menangis... Menangis dihadapannya, bahwa hatiku sudah tak mampu menyembunyikan rasa  ini, hati ini  sudah tak muat lagi *haseekk* hemffffffffft... Mau bagaimanapun da tetep aja gak bakalan mel :) . Jadi pada intinya, gue harus sabar, dengan kesabaran yang baik, sabar yang terbaik, sobrun jamiilaa :). Insya

Seikat cinta untuk Rohingya

Pagi itu aku terbangun oleh ringkihan batuk bapak. Jam menunjuk di angka 02.45. Segera aku kekamarnya dgn segelas air hangat. Alhamdulilah, ia tersenyum manis seraya mengucapkan terimakasih. Rasanya sayang unk kembali tidur. Hmm. Aku putuskan unk qiyamul lail. Doa doa yang kupanjatkan, masih sama seperti doaku yg sebelumnya, sebelumnya, & sebelumnya ^_^ "ingin kuliah". Semenjak bapak tidak bekerja setahun lalu, aku perbanyak doa ingin kuliah, sesuatu yang membuat bapak kadang ragu dgn inginku, melihat keadaan serba sulit seperti ini. Meski sibuk dgn sekolahku karna sudah tingkat akhir, aku tidak pernah lupa unk membawa jajanan gorengan milik ibu tetangga. Yang uangnya selama ini alhamdulilah aku tabungkan ke sahabat setiaku si Picky, tabungan keramik berjenis ayam, unk 1 mimpi. Kuliah :). Menatap jam dinding hadiah dari salah satu rokok yg menempel dibilik kamarku, menunjukan pukul 3.20. Wah subuh masih lama, aku menunggunya sambil belajar saja ah. Fikirku. Me

Cinta dalam sekotak kardus

Bismillaah. Pagi ini lagi lagi wanita itu membuatku kesal setengah hidup. Dia mengganggu tidur lelapku hanya unk membangunkanku sholat subuh. Dimana puncaknya kenikmatan unk tidur. Hey ! Aku tidak suka diatur atur ingat itu ! Meski hanya dgn sebuah sapaan lembutmu ! * Dulu aku mengaguminya. Dia terlahir begitu sempurna dibanding aku. Dia putih, tinggi semampai, cantik, juga pintar. Dalam segi fisik aku kalah darinya. Tapi kekaguman itu berubah semenjak aku masuk SMA. Ibu yg terlalu mencintainya menurutku, dan telah memberi ruang kecil dihatiku unk sebuah kata. Iri ! Dan ruang itu semakin besar ketika ibu telah tiada. Ya, dia kakak ku. Kini dia terlihat semakin menjadi wanita dewasa yg hampir sempurna. Pintar, cantik, & shalihah. Di kampusnya dia adlh aktivis dakwah. Berbagai prestasi banyak dia dapatkan. Seharusnya aku bangga punya kaka sepertinya Ah! Tapi aku tetap membencinya ! Benci benci dan benci ! Aku tak tau kenapa aku bisa sebenci ini padanya. Padahal tak ad

Seindah Jilbab Kiran

Sore itu kala bertemu dengan Reeka di cafe tempat biasa kami nongkrong, ia sungguh terheran melihatku, melihat penampilan baruku. Aku yang tak pernah terfikirkan unk berbusana tertutup dgn jilbab ini telah membuatnya pergi dariku. "Kau bukan Kiran yg ku kenal" ucapnya tadi. Meski terasa sakit ditinggalkan sahabat, tapi setidaknya aku dapatkan 1 hal dengan penampilan baruku. Ketentraman dalam hati ^_^ . "Teteh lebih cantik memakai jilbab ^_^". Slalu teringat 1 ucap ini dari Lena. Yang lewat dirinyalah Ia menunjukan hidayahNya. * Kala itu ulang tahunku yang ke 17. Saat yang paling kunanti adalah moment membuka kado :). Hanya ada satu kado teraneh yang kudapatkan. Sebuah jilbab putih. Ku cari cari dari siapa kado itu. Tertulis disana, "semoga ini jadi kado terindah diusia baru teteh ^_^ Lena." Lena ? Siapa dia ? Gumamku. Emang aku punya teman yg bernama Lena ? Jilbab ? Hellow . . ? Lho ga salah girl ngadoin barang 20rebuan gini ke gue ? Kesal

Hijjaz Belaian Ibu

Tertanam naluri keibuan amat mendalam Di jiwa insan yang mendambakan kebahagiaan Oh... ibu Di bahumu tergalas beban Perjalananmu penuh rintangan Kau titipkan kasih sayang Sejujur pengorbanan Tak ku nafikan Di saat kita berjauhan Rasa ingin ku berlari Mendakapimu penuh girang Bak si kecil kehilangan Kau insan penyayang Betapa ku merindu Lembutnya belaian ibu Membuatku terlena Di wajah terlukis tenang Debar di dada kau rahsiakan Ku pastikan dikau aman Dikurnia sejahtera Tak ku lupakan Di saat kita berjauhan Rasa ingin ku berlari Mendakapimu penuh girang Bak si kecil kehilangan Tiada aku tanpa ibu Hanya (kau) satu didunia Bertakhta dikau dijiwaku Kau lah ibu yang tercinta Kau insan pengasih Betapa aku mengharap Hadirnya restumu ibu Membawaku ke syurga Bersemi belaian kasih sayang nan berpanjangan Darimu insan yang mendoakan kebahagiaan anak-anakmu Oh... Ibu